Jumat, 07 Juni 2024

6/6/2024 Apa itu Intoleransi Laktosa? Kenapa Tiba-Tiba seperti Gaya Hidup Masa Kini?

 

Apa itu Intoleransi Laktosa? Kenapa Tiba-Tiba seperti Gaya Hidup Masa Kini?

Sadar atau tidak sadar, belakangan terdapat fenomena yang membuatku agak penasaran.

Tentang intoleran laktosa.

Awal mulanya, aku berpikir nyeleneh seperti dibawah ini:

"halah, inimaah cuma akal-akalan doang"

sampe akhirnya, aku yang semakin renta ini harus menyadari kalau aku juga mengalaminya😂

Selain itu, menyadari fenomena ini juga nyata terjadi beberapa orang. Akhirnya aku mencari tahu. Dan berikut ini serba-serbi Intoleran Laktosa.

Definisi Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa (lactose intolerance) merupakan gangguan pencernaan yang terjadi karena tubuh tidak mampu mencerna laktosa dengan baik. Hal tersebut dikarenakan terdapat kekurangan enzim laktase yang bertugas memecah laktosa dalam usus kecil.  

Lalu, apa aitu laktosa? Sederhananya, laktosa adalah produk gula yang ditemukan dalam susu atau olahan susu. Sehingga, Intoleransi laktosa berbeda dengan alergi terhadap susu.

Penyebab

Penyebab Intoleransi Laktosa lebih spesifik dibedakan menjadi 3 jenis:

Intoleransi Laktosa Primer

Intoleransi laktosa primer yakni apabila seseorang dapat mengonsumsi susu atau olahan susu tanpa mengalami gejala intoleransi laktosa seperti gangguan pencernaan. Namun, dikarenakan usia yang bertambah dan konsumsi susu berkurang, menyebabkan produksi enzim laktase menurun. Maka dari itu, sistem pencernaan tak lagii bisa mencerna laktosa dengan optimal.

Intoleransi Laktosa Sekunder

Intoleransi laktosa sekunder terjadi akibat masalah Kesehatan tertentu seperti radang usus, infeksi usus, Crohn’s disease, ataupun konsumsi jangka panjang antibiotic dan kemoterapi.

Intoleransi Laktosa Bawaan

Intoleransi laktosa bawaan terjadi akibat kelainan genetik.

Dalam sumber yang saya temukan, intoleransi laktosa umum terjadi pada orang Amerika keturunan Asia, Amerika Afrika, Amerika Meksiko, dan penduduk asli Amerika.

Gejala 

Gejala yang kurang nyaman akan dialami seseorang dengan intoleransi laktosa kurang lebih 30 menit hingga 2 jam setelah konsumsi susu ataupun olahan susu. Gejalanya berbeda-beda. Namun contoh gejalanya antara lain:

Diare, Kram Perut, Nyeri Perut, Kembung, Flatulensi (Mengeluarkan gas secara berlebihan), Mual dan Muntah.

Lalu, gejala yang dirasakan bisa berbeda-beda dikarenakan tiap orang produksi ensim laktase yang berbeda dan tergantung banyaknya laktosa yang dikonsumsi. 

Untuk Langkah awal, seseorang dapat melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Namun, untuk pemeriksaan yang lebih spesifik dapat dilakukan:

Tes intoleransi laktosa

Tes toleransi laktosa

Tes dilakukan dengan pasien mengonsumsi susu atau olahan susu yang mengandung laktosa tinggi lalu diambil sampel darah untuk diperiksa kadar glukosanya. Bila kadar glukosanya tidak meningkat maka ada indikasi intoleransi laktosa

Tes keasaman feses

Sampel feses diperiksa untuk mengetahui kadar glukosa, asam laktat, dan asam lemak

Tes napas hidrogen

Tes ini serupa dengan laktosa, namun sampel yan diambil adalah kadar hidrogen dalam napas. Bila ditemukan kadar hydrogen yang tinggi maka terindikasi intoleransi laktosa.

Perawatan

Seseorang dengan intoleransi laktosa dapat memulai membatasi konsumsi makanan ataupun minuman dengan kandungan laktosa yang tinggi seperti susu kambing atau susu sapi serta produk olahannya.

Meskipun sulit, hal tersebut dapat dilakukan perlahan. Seperti memulai untuk mengurangi konsumsi produk  dengan laktosa tinggi secara perlahan, mengamati produk yang akan dikonsumsi. Apakah mengandung laktosa atau tidak

Hal tersebut, dikarenakan tidak terdapat pengobatan spesifik terkait intoleransi laktosa.

Terakhir, apakah kalian merasakan gejala ini? 


Sumber:

  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-intoleransi-laktosa
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/lactose-intolerance
  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1604/in-toleran-laktosa
Sumber gambar: 
  • https://www.mishry.com/most-popular-dairy-products

10 komentar:

  1. Kadang kalo punya alergi terhadap susu itu susah nyari makanan atau kue yang nggak ngandung susu, walaupun cuma rasa susu nya sedikit tapi kalo udah di makan pasti aja kejadiannya hampir sama kayak keterangan di atas.

    Makasih kak infomasinya yang sangat jelas dan bermanfaat

    BalasHapus
  2. Apakah saya termasuk intoleran laktosa ya? Kalau minum susu pagi dalam kondisi perut kosong emang suka kembung langsung dan agak nyeri

    BalasHapus
  3. Aku untungnya ngga punya intoleransi laktosa sih. Anak juga ngga. Tapi kadang kalo minum olahan minuman susu kekinian itu paling ngga bisa. Semacam smothies² kekinian yg dg toping² itu. Pasti bikin enek dan ngga enak perut

    BalasHapus
  4. Waah, baca ini aku jadi bertanya-tanya sendiri, apakah aku termasuk intoleran laktosa?
    Kok gejalanya sama duh.

    BalasHapus
  5. Baru tau tentang ini. Alhamdulillah, Untungnya g pernah ngerasain :)

    BalasHapus
  6. Jadi tahu tentang intoleransi laktosa. Sepertinya ini sama kaya case keponakan ya, ga bisa minum susu sapi. Jadi diganti susu soya. Sama kah yg dimaksud?

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah ga punya intoleransi laktosa. Segala jenis susu dihajar sampe tetes terakhir. Tapi memang ada beberapa jenis susu yang malah bikin diare, bukan jenis susunya yang salah tapi saya aja yang makan susu bubuk secara mentah :)

    BalasHapus
  8. YaAllah iya lagi . Temen ku punya bayi alergi ini . Kadang kasian ya masih bayi sudah punya alergi ini. Bener" harus teliti .

    BalasHapus
  9. Aku toleran sama susu sih, tapi entah kenapa aku paling tidak suka dengan makanan yang terlalu terasa bahan²nya.

    BalasHapus
  10. terima kasih ilmu, bermanfaat sekali

    BalasHapus