Apa itu Intoleransi Laktosa? Kenapa Tiba-Tiba seperti Gaya Hidup Masa Kini?
Sadar atau tidak sadar, belakangan terdapat fenomena yang membuatku agak penasaran.
Tentang intoleran laktosa.
Awal mulanya, aku berpikir nyeleneh seperti dibawah
ini:
"halah, inimaah cuma akal-akalan doang"
sampe akhirnya, aku yang semakin renta ini harus menyadari kalau aku juga mengalaminya😂
Selain itu, menyadari fenomena ini juga nyata terjadi beberapa orang. Akhirnya aku mencari tahu. Dan berikut ini serba-serbi Intoleran Laktosa.
Definisi Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa (lactose intolerance) merupakan
gangguan pencernaan yang terjadi karena tubuh tidak mampu mencerna laktosa
dengan baik. Hal tersebut dikarenakan terdapat kekurangan enzim laktase yang bertugas
memecah laktosa dalam usus kecil.
Lalu, apa aitu laktosa? Sederhananya, laktosa adalah produk
gula yang ditemukan dalam susu atau olahan susu. Sehingga, Intoleransi laktosa
berbeda dengan alergi terhadap susu.
Penyebab
Penyebab Intoleransi Laktosa lebih spesifik dibedakan menjadi 3 jenis:
Intoleransi Laktosa Primer
Intoleransi laktosa primer yakni apabila seseorang dapat mengonsumsi susu atau olahan susu tanpa mengalami gejala intoleransi laktosa seperti gangguan pencernaan. Namun, dikarenakan usia yang bertambah dan konsumsi susu berkurang, menyebabkan produksi enzim laktase menurun. Maka dari itu, sistem pencernaan tak lagii bisa mencerna laktosa dengan optimal.
Intoleransi Laktosa Sekunder
Intoleransi laktosa sekunder terjadi akibat masalah Kesehatan tertentu seperti radang usus, infeksi usus, Crohn’s disease, ataupun konsumsi jangka panjang antibiotic dan kemoterapi.
Intoleransi Laktosa Bawaan
Intoleransi laktosa bawaan terjadi akibat kelainan genetik.
Dalam sumber yang saya temukan, intoleransi laktosa umum
terjadi pada orang Amerika keturunan Asia, Amerika Afrika, Amerika Meksiko, dan
penduduk asli Amerika.
Gejala
Gejala yang kurang nyaman akan dialami seseorang dengan intoleransi
laktosa kurang lebih 30 menit hingga 2 jam setelah konsumsi susu ataupun olahan
susu. Gejalanya berbeda-beda. Namun contoh gejalanya antara lain:
Diare, Kram Perut, Nyeri Perut, Kembung, Flatulensi (Mengeluarkan
gas secara berlebihan), Mual dan Muntah.
Lalu, gejala yang dirasakan bisa berbeda-beda dikarenakan
tiap orang produksi ensim laktase yang berbeda dan tergantung banyaknya laktosa
yang dikonsumsi.
Untuk Langkah awal, seseorang dapat melakukan konsultasi
dengan tenaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Namun, untuk
pemeriksaan yang lebih spesifik dapat dilakukan:
Tes intoleransi laktosa
Tes toleransi laktosa
Tes dilakukan dengan pasien mengonsumsi susu atau olahan
susu yang mengandung laktosa tinggi lalu diambil sampel darah untuk diperiksa
kadar glukosanya. Bila kadar glukosanya tidak meningkat maka ada indikasi
intoleransi laktosa
Tes keasaman feses
Sampel feses diperiksa untuk mengetahui kadar glukosa, asam
laktat, dan asam lemak
Tes napas hidrogen
Tes ini serupa dengan laktosa, namun sampel yan diambil
adalah kadar hidrogen dalam napas. Bila ditemukan kadar hydrogen yang tinggi
maka terindikasi intoleransi laktosa.
Perawatan
Seseorang dengan intoleransi laktosa dapat memulai membatasi
konsumsi makanan ataupun minuman dengan kandungan laktosa yang tinggi seperti
susu kambing atau susu sapi serta produk olahannya.
Meskipun sulit, hal tersebut dapat dilakukan perlahan.
Seperti memulai untuk mengurangi konsumsi produk dengan laktosa tinggi secara perlahan,
mengamati produk yang akan dikonsumsi. Apakah mengandung laktosa atau tidak
Hal tersebut, dikarenakan tidak terdapat pengobatan spesifik
terkait intoleransi laktosa.
Terakhir, apakah kalian merasakan gejala ini?
Sumber:
- https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-intoleransi-laktosa
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/lactose-intolerance
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1604/in-toleran-laktosa
- https://www.mishry.com/most-popular-dairy-products
Kadang kalo punya alergi terhadap susu itu susah nyari makanan atau kue yang nggak ngandung susu, walaupun cuma rasa susu nya sedikit tapi kalo udah di makan pasti aja kejadiannya hampir sama kayak keterangan di atas.
BalasHapusMakasih kak infomasinya yang sangat jelas dan bermanfaat
Apakah saya termasuk intoleran laktosa ya? Kalau minum susu pagi dalam kondisi perut kosong emang suka kembung langsung dan agak nyeri
BalasHapusAku untungnya ngga punya intoleransi laktosa sih. Anak juga ngga. Tapi kadang kalo minum olahan minuman susu kekinian itu paling ngga bisa. Semacam smothies² kekinian yg dg toping² itu. Pasti bikin enek dan ngga enak perut
BalasHapusWaah, baca ini aku jadi bertanya-tanya sendiri, apakah aku termasuk intoleran laktosa?
BalasHapusKok gejalanya sama duh.
Baru tau tentang ini. Alhamdulillah, Untungnya g pernah ngerasain :)
BalasHapusJadi tahu tentang intoleransi laktosa. Sepertinya ini sama kaya case keponakan ya, ga bisa minum susu sapi. Jadi diganti susu soya. Sama kah yg dimaksud?
BalasHapusAlhamdulillah ga punya intoleransi laktosa. Segala jenis susu dihajar sampe tetes terakhir. Tapi memang ada beberapa jenis susu yang malah bikin diare, bukan jenis susunya yang salah tapi saya aja yang makan susu bubuk secara mentah :)
BalasHapusYaAllah iya lagi . Temen ku punya bayi alergi ini . Kadang kasian ya masih bayi sudah punya alergi ini. Bener" harus teliti .
BalasHapusAku toleran sama susu sih, tapi entah kenapa aku paling tidak suka dengan makanan yang terlalu terasa bahan²nya.
BalasHapusterima kasih ilmu, bermanfaat sekali
BalasHapus